Yanti Rachim: Menuju Generasi Emas 2045, Anak-anak Disabilitas dan Putus Sekolah Harus di Fasilitasi Pendidikan Gratis & Keterampilan
Jurnalissatu.com - Belum lama ini calon Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim dan Jenal Mutaqin resmikan ruang belajar Sekolah Gratis PKBM Bakti Nusa Kota Bogor, didampingi Kepala Sekolah Gratis PKBM Bakti Nusa Sumedy, Founder DF Company, Dinna Fazjrina dan di support oleh clean sheet.
Ketua Jabar Bergerak Kota Bogor, Yanti Rachim mengatakan, program ini karena terpanggil dari jati diri saya seorang ibu, dan saya juga ketua Jabar bergerak Kota Bogor di bidang pendidikan, juga kita pernah berbicara tentang anak-anak putus sekolah, terutama kita juga mengarah ke anak disabilitas, serta anak yang tidak mampu.
"Kita menuju ke generasi emas 2045, dan saya juga pemerhati anak, di bidang pendidikan, kesehatan, karakter. Itu yang bisa menguatkan saya bersama-sama mendirikan sekolah ini," ujarnya.
Alhamdulillah pada hari Minggu (13/10) tercapai lah apa yang menjadi mimpi saya meresmikan ruang belajar sekolah gratis PKBM Bakti Nusa Kota Bogor bagi anak putus sekolah dan disabilitas.
Yanti Rachim menceritakan, sebelumnya saya komunikasi dengan kepala sekolah PKBM Bakti Nusa Bapak Sumedy, kalau bisa menggandeng yang bisa menguatkan ini awalnya. Waktu itu saya masih sebagai ketua Jabar bergerak Kota Bogor dan ibu Wakil Walikota, karena memang kesibukan tidak terpegang, dan bapak Dedie sekarang tidak tugas lagi sebagai Wakil Walikota jadi itu awal mulanya.
Lebih lanjut, kata Yanti tetap membuka kepada pihak-pihak yang memang concern pendidikan anak. Masih kata Yanti, ada yang mau menyumbangkan ide, materi untuk pembangunan anak-anak biar nyaman dalam pembelajaran, karena anak ini tersebar di Kota Bogor, bagaimana caranya ingin mengusahakan sekolah gratis. Bahkan dari transport kita sewakan mobil yang menarik biar mereka bergerak untuk sekolah.
"Kedepan berharap terutama anak-anak disabilitas karen keterbatasan dalam hal akademis, karena kita tidak memaksakan di akademis, mungkin kita bisa ajarkan pelatihan sesuai dengan kemampuan mereka, karena yang penting punya skil, itu yang mereka bisa tampilkan, pergunakan, seperti kesenian menari, menggambar dan sebagainya," ungkapnya.
Apapun itu yang bisa mengangkat perekonomian mereka sendiri, dan membangun sistem mereka untuk mandiri meskipun ada keterbatasan, Karena masing-masing anak berbeda kemampuan atau bakat minatnya.
"Saya berharap, semoga dari Kota Bogor untuk Indonesia, mungkin di Indonesia sudah banyak yang seperti ini, tapi tidak ada salahnya kita bergerak bersama untuk Indonesia, karena pendidikan tidak terbatas. Anak-anak harus dibekali oleh pendidikan," tegasnya. (Yd)