Sekolah Gratis PKBM Bakti Nusa Kota Bogor Fasilitasi Anak Putus Sekolah dan Disabilitas

Sekolah Gratis PKBM Bakti Nusa Kota Bogor Fasilitasi Anak Putus Sekolah dan Disabilitas

Smallest Font
Largest Font

Jurnalissatu.com - Sekolah gratis PKBM Bakti Nusa Kota Bogor mulai menggarap pembangunan ruang baru bagi anak putus sekolah dan disabilitas. Pembangunan yang ditargetkan rampung pada 9 Oktober 2024 mendatang itu mendapat dukungan dari berbagai pihak diantaranya DF Company sebagai donatur hingga pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim - Jenal Mutaqin.

Sebagai tanda akan dimulainya pembangunan, peletakan batu pertama secara simbolis dilakukan oleh calon Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin didampingi Kepala PKBM Bakti Nusa Sumedy di Jalan Parung Banteng Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur pada Rabu, (25/9/2024).

Pada kesempatan itu, Kepala PKBM Bakti Nusa Kota Bogor, Sumedy mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut serta membantu khususnya kepada DF Company dan pasangan calon Dedie A. Rachim dan Jenal Mutaqin.

"Alhamdulillah pada hari ini kita melaksanakan peletakan batu pertama untuk pembangunan ruang belajar sekolah untuk anak anak putus setelah dan disabilitas jadi rencana kedepan PKBM Bhakti Nusa akan menjadikan sekolah PKBM ramah anak disabilitas," ucapnya.

"Sebab, kita tahu betul bahwa banyak anak-anak disabilitas di Kota Bogor yang tidak sekolah dengan alasan tidak ada kemampuan mulai dari transportasi hingga biaya sekolah lainnya, untuk itu PKBM Bakti Nusa hadir untuk memenuhi kebutuhan pendidikan mereka hingga mendapat ijazah dari tingkat SD sampai SMA," tambahnya.

Sumedy menyebut bahwa selama ini PKBM Bakti Nusa melaksanakan belajar mengajar di sebuah rumah dengan mendatangkan mentor, guru hingga praktisi pendidikan untuk mengajarkan anak-anak yang ada di PKBM Bakti Nusa.

"PKBM Bakti Nusa ini sudah berjalan sejak 2020, sekarang siswa kami ada sekitar 250 orang. Alhamdulillah banyak dukungan dari masyarakat dan pengusaha juga seperti DF Company," jelasnya.

Sumedy berharap ke depan PKBM Bakti Nusa bisa terus berkembang, maju dan terus membantu anak-anak yang putus sekolah terlebih anak disabilitas agar menjadi generasi emas pada 2045 mendatang.

"Harapan kami tentunya ingin anak-anak di Kota Bogor ini khususnya bisa mendapatkan fasilitas pendidikan hingga mendapatkan ijazah, dan Insyaallah setiap anak yang kami didik di PKBM Bakti Nusa ini tidak akan dibebankan biaya apapun alias gratis," imbuhnya.

Ditempat yang sama, Pimpinan DF Company, Dinna Fazjrina menuturkan bahwa bantuan yang diberikan merupakan wujud nyata dari DF Company untuk terus berkomitmen mendukung fasilitas pendidikan terutama bagi anak-anak putus sekolah dan anak disabilitas.

"Meskipun bantuan ini tidak besar, namun sebagai dukungan dari dunia usaha dan bentuk kepedulian kami terhadap anak-anak putus sekolah dan disabilitas melalui program sekolah gratis. Semoga dapat bermanfaat dan anak-anak khususnya di Kota Bogor tidak ada lagi yang putus sekolah," singkatnya.

Sementara itu, Calon Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin menyatakan kesiapannya untuk memfokuskan program Bogor Pintar dengan porsi anggaran yang ideal. 

"Sebagai warga Bogor kita bersyukur bahwa mimpi selama ini dibuktikan oleh salah satu tokoh masyarakat (DF Company), yang peduli terhadap pendidikan terutama anak-anak disabilitas dan anak-anak putus sekolah," ujarnya.

Pria yang akrab disapa Kang JM itu menekankan bahwa PKBM adalah alternatif pendidikan non-formal yang diakui oleh pemerintah. Ia juga mengapresiasi terselenggaranya pembangunan PKBM tersebut berkat sumbangsih dari DF Company. 

"Salah satu program kami salah satunya Bogor Pintar, yang nantinya memberikan subsidi PKBM yang terlibat dalam menyediakan pendidikan gratis bagi warga Bogor," paparnya. 

Kang JM berharap, hal-hal seperti ini tersiarkan lebih luas dan dicontoh oleh beberapa stakeholder yang lain yang memikiki semangat yang sama dalam mengelola pendidikan di Kota Bogor.

"Insyallah, di pemerintahan Dedie Jenal kedepan akan memaksimalkan peran PKBM sebagai alternatif pendidikan bagi masyarakat yang putus sekolah," katanya. (*)

Editors Team
Daisy Floren