Pakis Hills Eco Park Suguhkan Tempat Wisata Yang Instagramabels
Kabupaten Bogor | Jurnalistik com - Kawasan wisata Puncak Bogor memang memiliki daya tarik tersendiri terutama bagi para pelancong atau traveller yang sekedar ingin menikmati hawa kesejukkan alam dengan nuansa kebun teh dan pepohonan serta pemandangan menarik yang tak bosan memanjakan mata.
Bagi para pelaku dan pengusaha objek wisata dikawasan Puncak, saling bersaing menawarkan berbagai macam konsep wisata agar diminati para pengunjung, baik lokal maupun manca negara.
Salah satunya adalah Pakis Hills Eco Park yang posisinya tepat berada ditengah-tengah riuhnya area kebun teh Gunung Mas Jalan Raya Puncak, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Meskipun terbilang baru soft launching dan masih dalam tahap pembangunan, Pakis Hills Puncak, saat ini cukup banyak diminati para kawula muda "instagramabels" dan traveller serta para pengunjung wisata semua golongan yang datang dari berbagai daerah.
Konsep budaya kearifan lokal dan ramah lingkungan dengan berbagai ornamen etnik kayu dan perpaduan alam serta pepohonan rindang sehingga terkesan asri, nampaknya masih dipertahankan disetiap sudut dan titik area Pakis Hills Puncak.
"Tempat makannya cozy dan etnik banget, udah gitu adem lagi. Hawa dinginnya juga masih dapet pula. Jarang-jarang nih tempat wisata kayak gini. Bisa bikin candu gitu lah," ucap Sahrul salah seorang warga Depok pengunjung Pakis Hills Puncak sambil menikmati secangkir kopi di saung yang mirip bangunan khas pendopo.
Menurut Dodi Meneer, Owner Pakis Hills Puncak saat dijumpai awak media seusai opening "Nasi Tempong Meneer" ia mengatakan, bahwa sebenarnya Nasi Tempong itu makanan khas Kota Banyuwangi dan sudah menyebar dimana-mana.
"Opening Nasi Tempong asal Kota Banyuwangi ini seolah mengingatkan kembali ya meskipun disini banyak makanan khas Sunda. Agak mirip nasi timbel tapi yang bikin beda kata pengunjung itu di sambal dan lalapannya ya," tuturnya.
Saat ditanya soal konsep wisata di Pakis Hills Eco Park, Dodi menerangkan dengan luas 6,7 hektare tersebut lebih mengedepankan konsep eco green (penghijauan).
"Bisa diliat disini dari segi bangunan tidak ada yang permanen, rata-rata ornamennya kayu karena kita tetap ada upaya menjaga jangan sampai merusak alam juga tak melupakan kearifan lokal dan ramah lingkungan. Intinya perpaduan alam dan keasrian Puncak tetap kita jaga, jadi tidak hanya memikirkan keuntungan semata. Karyawan yang ikut bekerja disini pun kita berdayakan warga lokal tidak ada yang dari luar wilayah," terangnya, Sabtu 2 Desember 2023.
Disisi lain, Pakis Hills Eco Park Puncak masih kata Dodi, menawarkan edu wisata dengan konsep ramah lingkungan.
"Jadi disini para pengunjung bisa tracking atau jalan-jalan di tengah-tengah kebun teh menikmati suasana alam Puncak, sambil foto-foto bersama keluarga. InsyaAllah kedepannya kita akan buka glamping ramah lingkungan, saat ini sih baru cofee shop dan tadi opening nasi tempong meneer. Terima kasih atas kunjungannya semoga berkesan." pungkasnya. (Redaksi)