Kaulinan Pasir Eurih: Kegiatan Pelestarian Budaya dan Mendukung Ekonomi Lokal

Kaulinan Pasir Eurih: Kegiatan Pelestarian Budaya dan Mendukung Ekonomi Lokal

Smallest Font
Largest Font

Jurnalissatu.com - Permainan tradisional merupakan aset penting yang mencerminkan jati diri suatu daerah. Namun, dalam era modern ini, eksistensi permainan tradisional yang mulai menghilang seiring dengan kemajuan zaman dan dampak globalisasi.

Untuk menjaga dan melestarikan budaya Indonesia, terutama dalam permainan tradisional, mahasiswa/i Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR Jakarta kelas PRDC25-2SP mengambil inisiatif dengan menyelenggarakan acara Kaulinan Pasir Eurih, "Hayu Maen".

Acara ini adalah proyek dari mata kuliah Community Development yang bertujuan untuk mendukung pelestarian permainan tradisional di Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Desa Pasir Eurih adalah desa yang menyimpan keunikan budaya dalam permainan tradisional yang masih dilestarikan secara turun-temurun. Desa ini terkenal dengan permainan tradisional seperti egrang, bedil jepret, bebeletokan, dan bakiak yang masing-masing mencerminkan warisan budaya kaya daerah.

Dalam acara Kaulinan Pasir Eurih terdapat tujuan ganda. Pertama, untuk memperkenalkan kembali permainan tradisional Sunda. Kedua, untuk mendukung program Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin ke-8 yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta poin ke-11 yaitu Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan di Desa Pasir Eurih.

Menurut Raddinna selaku ketua penyelenggara acara mengatakan, Kaulinan Pasir Eurih bukan hanya sebuah acara, ini adalah sebuah jembatan yang menghubungkan generasi, melestarikan akar budaya kita, dan memupuk semangat kebersamaan masyarakat. Kami sangat antusias untuk berbagi kegembiraan dari permainan tradisional dan mendukung ekonomi lokal."Rangkaian acara dimulai dengan Pasir Eurih Goes to School yang dilaksanakan di 11 Sekolah Dasar pada wilayah Bogor. 

"Kegiatan ini dilakukan untuk mengajak siswa/i untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan permainan tradisional bakiak, bebeletokan, bedil jepret, dan egrang. Dilanjutkan dengan main event, Kaulinan Pasir Eurih: Hayu Maén, pada tanggal 15 Juni 2024, berlokasi di lapangan SDN Pasir Eurih 05. Pada kegiatan ini terdapat berbagai jenis permainan tradisional Sunda, konferensi pers, pertunjukan seni Lengser, Jaipong, dan Reog," ungkapnya.

Kemudian dilengkapi dengan stan UMKM Desa Pasir Eurih, serta komunitas pedagang keliling. Berikutnya setelah pelaksanaan pre-event dan main event, akan dilakukan kampanye sosial media sebagai post event berupa dokumentasi kegiatan dan hasil wawancara beberapa pengunjung yang hadir pada acara Kaulinan Pasir Eurih.(AJ)

Editors Team
Daisy Floren