Dalam Musrenbang, Ketua K3SD Usulan Sekolah Agar Realisasi 2024

Dalam Musrenbang, Ketua K3SD Usulan Sekolah Agar Realisasi 2024

Smallest Font
Largest Font

Kabupaten Bogor | Jurnalissatu.com - Penyelarasan hasil dari musrenbang Desa dan penetapan skala prioritas. Muspika bersama delapan Desa se-Kecamatan Tamansari gelar Musrenbang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2025, Rabu 28 Februari 2024.

Dalam Musrenbang di turut hadir Staf Ahli Bidang Administrasi Keuangan Pemkab Bogor, Pemdes, Pendidikan, Kesehatan, UPT, Polsek dan Koramil Ciomas.

Staf Ahli Bidang  Administrasi dan Keuangan Pemda Bogor Mustakim mengatakan, dalam Musrenbang RKPD 2025 ada skala skala prioritas yang memang harus menjadi bagian di setiap kecamatan, dan setiap kecamatan berbeda beda dari letak geografis, kepentingan dn kebutuhan itu yang dijadikan skala prioritas.

"Mudah-mudahan ini jadi titik tolak membawa akar permasalahan usulan usulan yang akan dilaksanakan di tahun 2025.

Perihal pembangunan proyek jalan di wilayah Kabupaten Bogor  mudah mudahan yang menjadi usulan apa yang di amati dilapangan kondisi infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan semua sektor itu menjadi bahan usulan di 2025 masuk.

Sementara ketua K3SD Royani menyampaikan, rencana pembangunan di tahun ini untuk sekolah di Tamansari memang sangat sedikit di bandingkan dengan tahun sebelumnya tahun 2023. 

"Untuk tahun ini hanya tiga sekolah, namun ada beberapa sekolah yang seharusnya di tahun 2023 atau pun 2024 dapat tetapi tidak dapat," terangnya.

Masih kata dia, seperti SDN Pasireurih 2 waktu boling juga pernah di ajukan tahun 2018 dan sudah di survei oleh dinas, tetapi sampai saat ini tidak ada kabar lanjutannya. SDN Sirnagalih 2 juga belum ada tidak ada kelanjutannya, termasuk pembangunan lanjutan ruang di lantai 2  belum juga di lanjutkan padahal itu anggaran 2019.

Hasil dari musrembang tadi sudah di ajukan semua dan alasannya anggarannya di pakai untuk pemilu. Mudah-mudahan pengajuan sekolah yang 2 ini bisa terealisasi 2024 ini.

"Pemkab Bogor melalui Disdik harus lebih obyektif. Jangan sampai nanti yang mengusulkan sekolah A tetapi yang dapat sekolah B," tukasnya.(redaksi)

Editors Team
Daisy Floren