Cermati Dalam Memanfaatkan Produk Herbal Sebagai Pendukung Pengobatan
Kota Bogor | Jurnalissatu.com - Produk herbal lama dipercaya sebagai pendukung pengobatan untuk menangani sejumlah penyakit dan menjaga tubuh tetap sehat. Produk herbal dapat berupa obat-obatan atau suplemen yang berasal tumbuhan seperti daun, akar, bunga, serta bagian dari tumbuhan lainnya, Jumat (18 Agustus 2023).
Namun demikian, tidak semua produk herbal yang dipasarkan aman digunakan. Sebaiknya, pahami kandungan di dalam produk herbal agar Anda terhindar dari masalah kesehatan. Jika perlu, konsultasi ke dokter sebelum menggunakan produk herbal jenis apa pun.
Produk herbal dapat tersedia dalam bentuk sediaan bubuk, kapsul, ekstrak cair, bagian tanaman yang dikeringkan atau bentuk lain. Cara mengonsumsi bisa diminum sebagai pil atau bubuk, diseduh seperti teh, dicampur ke dalam air untuk diminum, dioleskan pada kulit atau ditambahkan pada air untuk mandi.
Pada umumnya penggunaan produk herbal bertujuan mendukung proses penyembuhan dan mengembalikan sistem kekebalan tubuh. Misalnya, pasak bumi, ashwagandha, dan ginseng yang dianggap sebagai produk herbal yang mampu meningkatkan kadar testosteron, energi dan ketahanan terhadap beban aktivitas fisik.
Ada pula produk herbal yang kaya akan antioksidan seperti minyak sea buckthorn, saripati dari mengkudu, kemangi atau basil, daun kelor, daun afrika, dan biji mahoni, sehingga banyak digunakan untuk mengatasi kondisi yang berhubungan dengan penuaan dan daya tahan tubuh.
Sebagian penderita kanker, produk herbal memang umum digunakan sebagai pelengkap atau terapi alternatif. Beberapa penelitian menunjukkan 60 dari 100 penderita kanker menggunakan obat-obatan herbal secara bersamaan dengan metode penanganan kanker konvensional. Salah satu contoh obat herbal yang memiliki sifat antikanker adalah daun gedi maupun jamur ganoderma. Kemudian, ada pula produk herbal yang dianggap dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
Selain berbagai manfaat, sebagian produk herbal juga diklaim dapat menurunkan berat badan, sehingga cukup sering diolah menjadi berbagai produk, seperti suplemen dan teh pelangsing.
Produk obat-obatan herbal sebenarnya memiliki kandungan yang hampir mirip dengan obat medis yang dijual di apotek. Namun, yang menjadikan produk herbal berbeda dengan obat medis adalah proses eksktraksi yang dilakukan. Produk herbal seringkali dicampur agar memperoleh keseimbangan, sementara sebagian besar obat medis hanya berkonsentrasi pada satu bahan aktif.
Selain itu juga harus berhati-hati karena tidak semua obat herbal mendapatkan izin dan terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Produk herbal tidak termasuk kategori obat, melainkan suplemen, sehingga standarisasi dan peraturan yang diterapkan untuk proses perizinan oleh BPOM berbeda dengan obat medis. Anda dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dulu kepada dokter sebelum memakai produk herbal. (Redaksi)