Anggaran CSR Bank Jawa Barat Mubajir, Proyek Joging Track Setu Cibinong Diduga Gunakan Bahan Dengan Mutu Kurang Baik

Anggaran CSR Bank Jawa Barat Mubajir, Proyek Joging Track Setu Cibinong Diduga Gunakan Bahan Dengan Mutu Kurang Baik

Smallest Font
Largest Font

BOGOR,- Anggaran dari Bank Jawa Barat (BJB) melalui program Corporate Sosial Responsibility (CSR) untuk pembangunan joging track di Setu Cibinong, jalan Tegar Beriman, Kabupaten Bogor, sangat disayangkan dan terkesan mubajir. Pasalnya, bahan-bahan yang digunakan untuk kegiatan tersebut diduga memiliki mutu yang kurang baik.

Dari pantauan awak media di lapangan, untuk pembangunan joging track ini ada beberapa item bahan yang digunakan, seperti kanstin taman dan paving block yang masih dalam proses pengerjaan. Namun sangat disyangkan, kanstin yang digunakan untuk proyek tersebut diduga memiliki mutu yang kurang baik.

Selain itu, ada juga kegiatan saluran drainase dengan sistem pemasangan u-dith yang baru selesai dikerjakan namun sudah ada yang retak.

Ditemui di lokasi kegiatan, Rasito selaku penyedia jasa yang namanya cukup familiar di lingkungan Kabupaten Bogor sebagai pengusaha kontruksi ini mengatakan, bahwa pekerjaan joging track ini anggarannya dari CSR Bank Jawa Barat (BJB).

"Proyek joging track ini diajukan oleh Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor, kepada BJB melalui program CSR. Untuk biayanya sebesar 200 juta," ujar Rasito saat dimintai keterangan terkait sumber dan besar anggaran kegiatan tersebut, Jum'at, 02 Juni 2023.

Lebih lanjut Rasito mengatakan, proyek joging track ini bertujuan untuk mengamankan aset pemerintah, karena selama ini ada yang diserobot. Namun saat disinggung terkait mutu kanstin yang digunakan, Rasito tidak dapat memberi penjelasan.

"Kanstin taman wae (saja)," jawab Rasito singkat.

Tempat yang sama, Yusuf selaku pelaksana proyek juga tidak dapat menjelaskan secara pasti terkait merk dan mutu bahan yang digunakan, seperti kanstin taman dan u-dith.

"Untuk u-dith kalau ga salah mutunya K 350, dan K 400 untuk kanstin tamannya," ujar Yusuf tampak ragu.

Begitu juga ketika dimintai keterangan terkait merk u-dith dan kanstin taman yang digunakan, Yusuf tidak bisa menjawab secara pasti, padahal menurutnya sudah langganan karena selalu menggunakan produk tersebut.

"Saya hanya mengajukan jumlah bahan yang diperlukan saja, ga pernah ke pabriknya. Kalau ga salah pabrik u-dith dari daerah Narogong, untuk kanstin tamannya dari Bogor Kota," jawab Yusuf.

Namun ketika diperlihatkan u-dith yang sudah retak/pecah padahal baru selesai dikerjakan Yusuf mengatakan, itu karena tertekan excavator saat pemasangan.

"Itu u-dith retak karena tertekan excavator saat pemasangan," ujar Yusuf.

Diakhir pembicaraan Yusuf mempertanyakan identitas dan asal media.

"Oh pantesan ga pernah kelihatan di PWI," kata Yusuf setelah mendapat jawaban dari awak media.

Dikutip dari berbagai sumber, merujuk pada standarisasi pembuatan beton pracetak, maka dalam produksi kanstin secara umum menggunakan mutu beton K 225.

Coperate Sosial Responsibility atau CSR adalah merupakan komitmen berkelanjutan dari dunia usaha untuk berkontribusi kepada pengembangan ekonomi demi meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi komunitas setempat atau masyarakat luas. CSR merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungannya.

Salah satu aturan mengenai CSR di Indonesia adalah UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT). Undang-undang ini menyebut CSR sebagai tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Oduu Author